Evfia Land School Bekerja Sama Gelar Pelatihan Siaga Dan Simulasi Bencana
Serang, 18 September 2018 - Kota Serang adalah satu dari delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten yang mempunyai kedudukan sebagai pusat pemerintahan Provinsi Banten dengan jarak kurang lebih 70 km ke kota Jakarta, Ibukota Negara Indonesia. Luas Wilayah dan Letak Topografis Daerah Kota Serang dengan luas wilayah 266,74 km2 yang terdiri dari 6 (enam) Kecamatan, 66 (enam puluh enam) desa/kelurahan, yang terdiri dari 46 desa dan 20 kelurahan.
Kota Serang yang secara geografis, geologis, dan demografis memungkinkan terjadinya ancaman bencana, baik yang disebabkan faktor alam maupun non alam Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerusakan harta benda, dan dampak psikologi.
Secara implisit, dijelaskan Kepala Seksi Pencegahan & Kesiapsiagaan pada BPBD Kota Serang, Eva Hasanah, S.Pd, MM selaku narasumber pada Pelatihan Siaga dan Simulasi Bencana di Evfia Land School jenis bencana, yaitu: Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor.
“Jenis bencana yang berbeda memiliki karakteristik yang berbeda-beda, namun ada benang merah yang sama dari berbagai ancaman (baik ancaman yang memicu bencana alam, bencana non-alam dan bencana sosial), yaitu bahwa manusia berperan dalam munculnya akar penyebab ancaman menjadi bencana,”jelasnya.
Eva memaparkan, Perumusan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana. Menurutnya ada lima potensi bencana yang mengancam Kota Serang. Di antaranya, banjir, kekeringan, angin puting beliung, longsor dan kebakaran.
“Kecamatan Kasemen termasuk wilayah paling lengkap rawan bencana, kecuali longsor. Daerah rawan longsor yaitu di Kecamatan Taktakan,”ujarnya.
Ditambahkannya, disamping sering terjadi banjir, Kecamatan Kasemen itu sering kekeringan dalam arti tidak ada air. (Har)